Rabu, 17 Juni 2009

 

Detik-detik Penantian Hari Bahagia


Hembusan angin samudra kehidupan begitu melenakan
Indah dasar laut mempesona pandangan mata
Dikayuhnya perahu hampir menuju labuh impian
Disana pujaan hati sabar menanti


Biru langit tergores bercak awan putih
melukis binar wajah dua insan
Keras terpaan gelombang tak menyurutkan niat hati
Perahu itu walau amat sederhana lajunya bagai kapal pesiar
Yakin dan tekad dengan berjuta impian
Kelak berdua membangun peradaban beratapkan bintang-bintang
Bintang itu tak sekedar bintang biasa
Sinarnya terang menerangi kehidupan
Do'a penuh harap meminta ridho dan berkah Sang Pemilik Alam Semesta

Jika dua hati telah bersanding
Sepi lenyap tak bertuan
Duka merana sirna tak berbekas
Terpatri ikatan Mitsaqon Gholidza
Kerelaan hati saling berbagi dan melengkapi
Menguatkan keduanya menapaki alur irama yang tercipta

Bila kelak hujan tak sekedar gerimis
Bila kelak malam gelapnya lebih pekat
Bila kelak siang panasnya hingga ke ubun-ubun
Bila kelak tanah pijakan tandus keras merekah
Lalui kisah itu berdua dengan erat tangan
yg saling mengisi rongga-rongga kosong jari jemari
Senyum mengembang dari bibir dua insan
Indah bahagia sampai ke syurga
InsyaAlloh, Amin ya Robbal 'alamin


Kado spisial khusus untuk kedua kakakku mbak Yuli Ratna Sari dan mas Robin
Selamat menanti hari bahagia (Jakarta, 28 Juni'09) semoga barokah sakinah mawadah wa rohhmah, amin.
Tunggu ak yach ^_^ hehehe

Kaki Bukit Tidar Magelang yang sejuk dan asri,
17 Juni 2009 menjelang asar
oleh Yani Hanifah


Label:


Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]





<< Beranda

This page is powered by Blogger. Isn't yours?

Berlangganan Postingan [Atom]